Sabtu, Mei 28, 2011

Perih

2 komentar
Paruh nafas, paruh daya
Tubuhku lunglai
Merapuh dalam dekapan hangat,
Tercurah sebuah kenyataan
dihiasi sengal nafas dan derai air mata,
"kita akhiri", katamu.

Ku tau kau merindukan hari-hari indah sendiri
Bebas seperti angin
Berlari
Bersinar dan terseyum
Berpeluk dengan bulan sabit
Bersenandung sengau semaumu

Perih bagimu, bagiku !
Suatu hari yang pantas.
Hembuskan kerelaan perih,
lembut namum mampu meruntuhkan tegar angkuhku.

Minggu, Mei 08, 2011

Putra Bangsa

1 komentar
Mudaku,
Bangkitkan panji - panji Indonesia, si 28 Oktober
Hidupkan kembali jiwa-jiwa yang terlupakan
Genggam erat kepulan asap kretek untuk menghantam kemalasan-kelamasanmu !
Perkosa semangatmu demi nasib,
tikam pacarmu dengan ilmu,
luapkan banjiran cinta pada ibumu.
"konsistensi, yakin, percaya diri"

Siapa lagi yang mau peduli.
Persatuan?
Seharusnya dipertahankan dalam asas kemajuan
"persatuan itu merasuki demonstran.
Merajah, merusak dan menghakimi wakil rakyat yang tidak berguna"
Sementara aktor berseragam itu menjelma jadi kura-kura
diantara corat marut ideologi negara yang sudah tak tertata lagi urutannya