Sabtu, Mei 28, 2011

Perih

Paruh nafas, paruh daya
Tubuhku lunglai
Merapuh dalam dekapan hangat,
Tercurah sebuah kenyataan
dihiasi sengal nafas dan derai air mata,
"kita akhiri", katamu.

Ku tau kau merindukan hari-hari indah sendiri
Bebas seperti angin
Berlari
Bersinar dan terseyum
Berpeluk dengan bulan sabit
Bersenandung sengau semaumu

Perih bagimu, bagiku !
Suatu hari yang pantas.
Hembuskan kerelaan perih,
lembut namum mampu meruntuhkan tegar angkuhku.



TULISAN LAINNYA:

2 komentar:

Hauk ! Silahkan berkomentar sesuka anda, Anda bebas.. tapi sewajarnya saja :)