Minggu, Mei 17, 2009

Biarkan Ku Sebut Namamu Menjelang Mimpi


Sampai kapan aku harus begini ? aku masih berharap teralalu besar padamu…

Esok aku dapati engkau telah pergi meninggalkan asa-asa yang tersisa hingga sesak terasa nafas ini aku hela.

Pa mungkin kau lupa akan janjiku? Aku berniat mengingkari. Tapi bisakah aku jalani segala perasaan yang mungkin bukan lagi tandingan untukmu. Ku ingin kau tahu begitu besar rasa cintaku dan aku menjamin, “aku adalah orang yang sangat mengagumi wanita” mereka adalah sosok terindah di bumi ini. Mereka adalah makhluk mulia yang hanya bermodal perasaan yang amat peka terhadap sesuatu hal yang munkin aku sendiri tak mengetahui apa itu?

Engkau aku cinta dari lubuk hati yang tak terkira, sayang. Masa-masa silam yang tlah menghampiri dan merusak segala impian-impian untuk dapat bertahan hingga saat-saat terakhir datang.

Datang menagih, datang membujuk, datang untuk meminta kembali semua yang tlah diberi.

Lalu apa yang bisa kita lakukan ?? membiarkan semua berakhir dengan tanpa keikhlasan hati sampai-sampai tak ada lagi yang bisa dipertahankan. aku berbicara padamu!!! Tataplah mataku!!!

Dengarkan, Kan ku ambilkan untukmu bintang kejora yang berpijar agar kau datang dan mengatakan : “ku sayang padamu! Aku hanya menyakinkan hatiku, apakah kau tulus mencintaiku? Dan mungkinkah aku bisa menjadi pendamping yang baik untukmu? Hidupku sebagai wanita, hanya mengabdi kepada lelaki. Karena takdirku untuk menemanimu, Adam”. Kata-katanya menyejukkan telinga, menyejukkan mata dan hati. Alangkah damai jiwa, alangkah indah hidup. Rupanya yang menawan tak bosan dipandang. Kerendahan hatinya meluluhkan detak-gerak nadi.

Suaranya beriramakan sahdu yang mempesona.

Biarkan aku menyebut-nyebut namamu sampai ku bawa jiwamu kedalam mimpiku. “Aku mencintaimu”, terdengar sayup suara perasaan yang dalam, kemudian ia berteriak-teriak. Tapi bukan kau yang ku harap. Ia orang lain yang pernah hadir dan memang mencintai aku. Namun sayang, aku hanya memelas kepadanya tanpa pernah mencintainya sedikitpun. Tapi aku tak sanggup tuk mengatakan “tidak!!” padanya. Begitulah…

Aku yakin kaupun tlah mendapat seorang pria yang lebih tampan dariku, lebih berharta dan bersikap romance. Sementara, palah yang kupunya. Cuma goresan-goresan rayuan senja. Setiap bait dan baris dengan kenikmatan yang tak mampu terlihat mata.

Masih. Masih berbayangan senyumanmu, aku bahgia. Wajah cantikmu adalah simbol keindahan dunia fana. Engkau sungguh di beri cobaan yang hebat dengan yang kau milikki. Terutama wajah ayumu. Tak mau barang sekejap mata lelaki untuk melepasnya jika dirimu hanya sekedar lewat saja.

Aku tak mengerti, apakah kau memberiku kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalah yang pernah, kubutakan mata hatiku sendiri. “aku tlah menghancurkan persahabatanmu” hingga orang-orang yang selalu menyayangimu, berubah tragis dan tangis.

Kata apa lagi yang bisa aku tulis disini? Hanya dapat aku ungkapkan hati yang merana ini dengan kata, “maafkan aku”. Kutinggalkan mawar yang layu padamu.
Salam dariku dalam keheningan….

TULISAN LAINNYA:

2 komentar:

Hauk ! Silahkan berkomentar sesuka anda, Anda bebas.. tapi sewajarnya saja :)